JURNAL
MINGGUAN BULAN APRIL
Perjalanan awal mengikuti pendidikan calan guru penggerak (CPG).
MINGGU KE-1
Kegiatan pendidikan calon guru
penggerak (CGP) ini akan berlangsung selama 9 bulan yang dimulai bulan
April-Desember 2021. Kegiatan ini diawali dengan Lokakarya 0 yaitu lokakarya
perdana sebelum seluruh rangkaian pendidikan dan pelatihan kepemimpinan CGP.
Sabtu 10 April 2021
Lokakarya 0 Calon Guru Penggerak (CGP)
Surabaya ini diikuti oleh pengawas, kepala sekolah, dan calon guru penggerak.
Ada 17 Pengajar Praktik (PP) dan 100 CGP terlibat di acara yang diselenggarakan
di dua tempat terpisah yaitu Hotel Sahid Surabaya dan Hotel
Bidakara. Acara tersebut dibuka oleh DR. Subandi, M.M., Kepala PPPPK
PKn-IPS Jawa Timur. Sebelum pembukaan tersebut acara diisi oleh Bu Mamik
Suparmi, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dispendik Surabaya
dengan presentasinya yang memberikan motivasi dan arahan kepada CGP apa yang
seharusnya dilakukan oleh CGP sebagai motor pendidikan di daerahnya
masing-masing.
Setelah serangkaian acara pembukaan
para peserta lokakarya diarahkan masuk ke kelasnya masing-masing dan
masing-masing kelas didampingi oleh 2 pengajar praktik (PP). Materi lokakarya
meliputi perkenalan diri, kekhawatiran dan harapan CGP dan membangun komitmen
antara CGP dan Kepala Sekolah.
Selasa, 13 April 2021
Acara selanjutnya yaitu pembukaan
sekaligus peresmian CGP angkatan 2 yang dibuka oleh Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan, Nadin Makarin, secara daring dimulai pukul 11.00 WIB dan
dilanjutkan paparan kebijakan Kemendikbud dan paparan kebijakan PPGP. Kegiatan
pada hari itu diakhiri dengan pelaksanaan pretest paket modul 1 oleh CGP.
Rabu, 14 April 2021
Kegiatan selanjutnya yaitu pengerjaan
modul 1.1 di Learning Manajemen Sistem (LMS). Topik pertama dalam mosul 1.1. ini
adalah dimulai dari diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dimana CGP
menanyakan pada dirinya sendiri hal-hal apa saja yang telah dilakukan selama
menjadi pendidik dan kemudian merefleksikannya ke dalam tulisan terkait
pemikiran-pemikiran KHD dengan menjawab 3 pertanyaan dan menuliskan harapan dan
ekspektansi CGP sebagai pendidik dengan tulisan 300-500 kata kemudian
mempostingnya ke dalam blog LMS.
Kamis, 15 April 2021
Kegiatan selanjutnya masih modul 1.1
tetapi dengan topik berbeda yaitu eksplorasi konsep (Mandiri). Dalam topik ini
membahas beberapa sub topik tentang potret pendidikan Indonesia sejak zaman
kolonial hingga sekarang dan tanggapan reflektif CGP, asas pendidikan KHD,
dasar-dasar pendidikan, kodrat alam dan kodrat zaman, budi pekerti, metode
Montesori, Frobel dan taman anak, kerangka pemikiran KHD dan tanggapan
reflektif kritis CGP yang harus dituangkan dalam bentuk audio/video visual dan
dikumpulkan melalui link google drive.
Jumat, 16 April 2021
Kegiatan minggu pertama CGP diakhiri
dengan eksplorasi konsep pada forum diskusi. Fasilitator mengajak para peserta
CGP dalam video conference dan kegiatan ini berlansung selama kurang lebih 2,5
jam. Fasilitator mempresentasikan materi Refleksi Filosofis
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Setelah presentasi para peserta ditugaskan
menuliskan refleksinya di dalam padlet dan sekaligus peserta lain memberi
tanggapan terhadap refleksi tersebut. pada bagian akhir peserta diberi
kesempatan untuk bertanya dan peserta lain menanggapinya sehingga terjadilah
forum diskusi terkait filosofi dan pemikiran-pemikiran KHD tentang pendidikan.
Kegiatan vicon ini menutup serangkaian kegiatan CGP minggu pertama kegiatannya
semoga kegiatan berikutnya menambah semangat dalam menjalani pelatihan ini.
MINGGU KE-2
Senin, 19
April 2021
Kegiatan minggu ke-2 adalah ruang kolaborasi daring melalui
google meet dan berlangsung selama 4 jam yang dimulai pukul 10.00 dan selesai
pukul 14.00 WIB. Topik kolaborasi adalah mendesain kerangka pembelajaran sesuai
dengan pemikiran KHD. Kelas dibagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok
memilih 1 topik profil pelajar Pancasila
kemudian mendiskusikannya untuk mendesain kerangka pembelajaran ke dalam
presentasi yang berupa ppt, poster, video dan sebagainya.
Kegiatan diawali dengan penjelasan fasilitator
langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta dan dilanjut dengan
pertanyaan-pertanyaan peserta tuntuk mendapatkan penguatan apa yang telah
dijelaskan oleh fasilitator. Kemudian fasilitator membagi peserta menjadi 2
kelompok dan masing-masing kelompok berdiskusi di masing-masing ruang daring.
Setelah selesai berdiskusi peserta kembali ke ruang daring utama dan
mempresentasikan hasil diskusinya. Fasilitator memberikan komentar dan
masukan-masukan hasil diskusi sehingga hasil diskusi tersebut dapat disusun
menjadi kerangka pembelajaran tentang profil pelajar Pancasila.
Selasa, 20 April 2021
Kegiatan hari ini adalah ruang kolaborasi melalui video
conference yang berlangsung mulai pukul 13.30 dan berakhir pukul 16.30. Pada
kegiatan ini masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dengan
media pilihannya dapat berupa power point, poster, video dan sebagainya. Masing-masing kelompok
membagi tugas anggotanya seperti sebagai presenter, moderator, penanya,
penjawab dan notulen. Kegiatan diawali dengan presentasi kelompok 1 dan
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Sesi diakhiri dengan umpan balik positif dari kelompok lain. Selanjutnya
giliran kelompok 2 mempresentasikan hasil diskusinya dan dilakukan secara
berurutan seperti kelompok 1. Dalam kegiatan ruang kolaborasi tersebut diskusi
berlangsung sangat berbobot dan para peserta sangat antusias dalam
mengelaborasi mendiskusikan desain kerangka pembelajaran sesuai dengan pemikiran
KHD. Topik diskusi masing-masing kelompok memilih salah satu profil pelajar
pancasila dan dielaborasi sangat mendalam bahkan dalam penerapan kontekstual
dalam pembelajaran di sekolah masing-masing sebagai contoh elaborasinya. Pada
akhir kegiatan setiap peserta menuliskan refleksi diri berkaitan dengan kegiatan
yang telah dilakukan kedalam padlet.
Rabu, 21 April 2021
Hari ini peserta CGP melakukan refleksi terbimbing. Disini
saya menjawab 4 pertanyaan terkait pemikiran KHD dan mengetahui sejauh mana
pengetahuan dan pengalaman baru yan didapat dalam diskusi dengan peserta CGP
lainnya. Selain itu merefleksikan perubahan apa yang akan dilakukan saya
sebagai CGP selanjutnya danterakhir adalah perubahan konkret yang akan saya
lakukan.
Kamis-Jumat, 22-23 April 2021
Dalam kesempatan ini saya membuat poster yang mendeskripsikan
filosofi dan pemikiran KHD yang sudah dijadikan profil pelajar Pancasila dalam
pendidikan Indonesia. Poster mendiskripsikan bahwa guru penggerak harus dapat
mewujudkan profil pelajar Pancasila yang dilakukan melalui pendidikan dan
pembelajaran. Pada halaman poster ke-2 saya mendiskripsikan kegiatan yang sudah
dilaksanakan di sekolah saya yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Pada akhir kegiatan minggu ke-2 ini seperti sebelumnya saya
menuliskan jurnal mingguan ini sehingga saya dapat lebih mendalami pin-poin apa
saja yang sudah saya lakukan dan lalui semoga dengan kegiatan seminggu ini
dapat menambah motivasi saya untuk belajar dan dapat menggerakkan pendidkan
dengan melakukan apa yang dapat saya lakukan untuk kemajuan pendidikan.
Minggu ke-3
Perjalananku mengikuti pendidikan CGP di minggu ke-3 masih
membahas modul 1. Hari ke-1 pada hari Senin, 26 april 2021 terjadwal webinar
elaborasi pemahaman. Ada 2 sesi webinar yaitu webinar sesi 1 dihadiri CPG dari
seluruh Indonesia semua jenjang yaitu TK, SD, SMP DAN SMA. Sedangkan sesi 2
webinar dikelompokkan menurut jenjang sekolah dan memasuki room webinar
masing-masing jenjang, saya pun maemasuki ruang webinar jenjang SMA.
Sesi pertama berdurasi kurang lebih 60 menit diisi oleh Ki
Prijo Dwiarsa seorang tokoh pendidikan perguruan Taman Siswa. Beliau memaparkan
sangat detil perjalanan KHD dalam memperjuangkan pendidikan di Indonesia.
Bagaimana dan latar belakang KHD concern terhadap pendidikan di Indonesia. Saya
sangat terkesima dengan pengalaman KHD yang merupakan titik balik beliau concern
tehadap pendidikan. Dikisahkan pada saat itu KHD di Den Haag sebagai jurnalis
beliau sedang kejar tayang berita. Pada saat itu KHD adalah pengantin baru dan telah memiliki
putri yang masih balita. Pada suatu malam beliau sedang mengerjakan tugas yang
kejar tayang dan dalam waktu bersamaan putri kecil beliau yang bernama Ni Asthi
menangis dengan keras sehingga KHD merasa sangat terganggu dengan tangisan si
kecil. Dengan segera KHD memindahkan si kecil Asthi ke ruangan lain dengan
harapan tidak menggangu pekerjaannya. Sayangnya setelah KHD menyelesaikan
pekerjaannya beliau tidak mendengar tangisan si Asthi. Setelah ditengok
ternyata Asthi sudah dalam keadaan kebiru-biruan pucat pasi karena kedinginan.
Pada saat itu cuaca di Den Haag sedang musim salju. Alhasil Asthi langsung
dilarikan ke rumah sakit. Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan si
Asthi mengalami kendala sehingga menjadi anak berkebutuhan khusus (ABK) yang
sepanjang hidupnya tergantung dengan orang lain. Sejak itu pula KHD merasa
sangat bersalah kepada anaknya sehingga
KHD berjanji untuk memuliakan Ni Asthi. Berangkat dari kejadian tersebut
beliau memberikan pemikiran-pemikirannya tentang pendidikan yang salah satunya adalah
seorang pendidik haruslah menghamba pada
anak untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan anak. Hal ini tentunya
menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi semua orang tua atau guru
sebagai pendidik. Orang tua dalam mendidik dan mengasuh anaknya harus selalu berhati-hati,
tidak ceroboh dan memperhatikan kebutuhan dan kondisi anak. Sedangkan guru
sebagai pendidik haruslah mendidik anak yang berpusat pada anak.
Webinar sesi ke-2 diisi oleh narasumber praktik baik oleh
Suhendiana Noor dari SMAN 1 Lembang Bandung untuk jenjang SMA. Beliau
memaparkan kegiatan-kegiatan unggulan yang sudah diterapkan di sekolahnya.
Sebenarnya sebagian besar paparan kegiatan yang disampaikan juga sudah
dilakukan di sekolah saya tetapi ada satu atau dua kegiatan yang sangat menarik
perhatian saya yang saya rasa sangat berbeda yaitu pembelajaran yang
dilaksanakan di bawah pohon atau beliau menyingkat DPR (di bawah pohon
rindang). Pembalajaran semacam ini menurut saya sangat langka apalagi apabila
dilaksanakan di kota besar. Saya rasa pembelajaran semacam ini sangat menyatu
dengan alam karena hal seperti ini tentulah sulit bagi sekolah yang ada di
perkotaan seperti sekolah saya di Surabaya. Tetapi saya sangat memimpikan
pengalaman kegiatan belajar mengajar semacam ini. Kegiatan ke-2 yang mencuri
perhatian saya yaitu ketika beliau memaparkan kegiatan Pondok Khusus. Kegiatan
ini membimbing siswa dengan perlakuan khusus karena mereka memerlukan perhatian
lebih. Menariknya mereka berangkat dan pulang sekolah wajib diantar dan
dijemput orang tua bahkan pada saat makan siang menurut beliau orang tua harus
menyuapi anaknya di sekolah. Menurut saya kegiatan itu sangat bagus untuk siswa
yang memang membutuhkan perhatian khusus dari sekolah dan tidak mudah. Pada
prinsipnya apabila sekolah mengaplikasikan sekolah berbasis layanan haruslah
dapat mengakomodir kebutuhan siswa secara keseluruhan tidak hanya mengakomodir
siswa yang cepat belajar atau berprestasi saja tetapi di sisi lain juga
memberikan pelayanan yang lebih juga kepada siswa yang memang benar-benar
membutuhkan perhatian khusus.
Pada minggu ke-3 ini calon guru penggerak diminta membuat kesimpulan
dan refleksi yang dapat dituangkan ke berbagai media misalnya video, infografis
dan artikel di blog. Saya memilih menulis artikel di blog saya yang sudah
beberapa lama saya vakum mengisi blog personal saya. Kesimpulan dan refleksi
saya dapat diakses di laman https://bupraptibahasainggris.blogspot.com/search/label/Teacher%20Corner.
Demikian jurnal mingguan saya di minggu ke-3 ini yang juga
sekaligus kegiatan secara keseluruhan di bulan April 2021 yang diakhiri dengan
penulisan jurnal kegiatan mingguan ini, terimakasih.
No comments:
Post a Comment