Setelah
mempelajari modul 1.1. mengenai dasar-dasar pemikiran dan filosofi Ki Hadjar
Dewantara (KHD) dan modul 1.2. nilai-nilai dan peran guru penggerak, pada
bagian tugas akhir modul 1.2. penulis mendapat tugas menyimpulkan keterkaitan
kedua materi modul tersebut dalam koneksi antar materi.
Pada
modul 1.2. calon guru penggerak (CGP) memahami lebih mendalam nilai-nilai dan
peran apa saja yang harus dimiliki dalam dirinya. Ada 5 nilai yang harus
dimiliki oleh seorang CGP yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan
berpihak pada murid.
Yang
pertama mandiri artinya seorang CGP mampu mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas
segala hal yang terjadi pada dirinya. Segala perubahan yang terjadi di
sekitarnya maupun pada dirinya, muncul dari dirinya sendiri. Ketika seorang
guru hanya menunggu sesuatu untuk terjadi, seringkali hal tersebut tidak pernah
terjadi. CGP senantiasa mampu memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri
untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun pada dirinya
sendiri. Hal ini terutama perlu muncul dalam aspek pengembangan dirinya. Untuk
mengembangkan dirinya sendiri CGP tidak perlu menunggu tugas dari sekolah atau
dinas untuk mengikuti pelatihan atau didorong oleh siapapun tapi keinginan itu
muncul dalam dirinya sendiri.
Kedua yaitu reflektif. CGP mampu senantiasa merefleksikan
dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada
diri sendiri serta pihak lain. Proses perjalanan CGP menjadi guru penggerak
akan memberikan pengalaman-pengalaman yang bervariasi dan pengalaman tersebut
akan memberikan kesan baik positif maupun negatif. Dengan nilai reflektif
tersebut seorang CGP senantiasa terbuka menerima kritik dan saran yang
membangun dari pihak lain dan mampu mengevaluasi kembali pengalaman-pengalaman
tersebut, hingga bisa menjadi pembelajaran dan panduan untuk menjalankan
perannya di masa mendatang. Setelah dapat mengevaluasi diharapkan akan
memperkuat langkahnya sehingga hal-hal positif dapat dilanjutkan sedangkan
hal-hal negatif dapat menjadi dorongan dan perbaikan untuk melangkah
selanjutnya.
Ketiga yaitu nilai kolaboratif. CGP senantiasa mampu
membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku
kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah (komite
sekolah/orang tua murid) dalam mencapai pembelajaran. Dalam mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila, seorang Guru Penggerak akan bertemu banyak sekali pihak yang
mampu mendukung pencapaian Profil Pelajar Pancasila. Guru Penggerak diharapkan
mampu merangkul semua pihak itu. CGP senantiasa mampu membangun kepercayaan dan
rasa hormat dalam dirinya dan lingkungan sekitarnya dan mampu berkomunikasi dan
bekerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki peran masing-masing dalam
mencapai tujuan.
Keempat yaitu inovatif. CGP mampu senantiasa memunculkan
gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun
permasalahan tertentu. Gagasan atau ide juga dapat muncul dari pengalaman
sebelumnya ataupun dari pihak lain. Dengan ide-ide tersebut CGP dapat mengambil
solusi yang tepat terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi dan bahkan
menjadi inspirasi bagi pihak lain yang pada akhirnya dapat melakukan aksi nyata
dengan solusi tersebut.
Nilai yang terakhir yaitu berpihak pada murid. CGP selalu
bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan
utama. Segala keputusan yang diambil oleh seorang Guru Penggerak didasari
pembelajaran murid terlebih dahulu, bukan dirinya sendiri atau pemuasan
dirinya. Sebagai Calon Guru Penggerak yang memiliki nilai ini, harus
mulai berpikir dari pertanyaan “apa yang murid butuhkan?”, “apa yang bisa saya
lakukan untuk membuat proses belajar ini lebih baik?” dll. Guru Penggerak
selalu mengutamakan keberpihakan pada murid adalah pedoman perilaku yang utama.
Peran utama seorang guru penggerak adalah mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Peran-peran tersebut dapat dijabarkan antara lain menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru dan mewujudkan kepemimpinan murid. Nilai-nilai yang ada pada diri guru penggerak yaitu Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid dapat berfungsi dalam menjalankan peran dan tugasnya untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dengan enam ciri utama yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, ber kebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Profil Pelajar Pancasila digali dari pemikiran dan filosofi KHD sehingga ada keterkaitan yang sangat erat antara nilai-nilai yang harus dimiliki seorang guru penggerak untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
Dalam usahanya untuk mencapai kelima nilai tersebut penulis
telah melakukan hal-hal yang dapat memperkuat nilai-nilai tersebut yaitu membimbing siswa menjadi pembelajar yang berakhlak dan
berbudi luhur, mengadakan kegiatan belajar mengajar dengan inovasi baru sesuai
tuntutan zaman, mendorong siswa untuk selalu berprestasi, sebagai keberpihakan
kepada murid penulis berusaha menjadi guru millennial karena penulis berusaha
ikut menyelami bagaimana generasi millennial tersebut, mengajak dan mendorong
rekan guru untuk selalu belajar dan berinovasi dalam kegiatan belajar-mengajar secara terus menerus.
Tentunya dalam menjalankan tugas sebagai guru penggerak
tidak akan berjalan tanpa dukungan pihak lain. Seorang guru penggerak
adalah juga warga sekolah biasa yang tentunya selalu ingin mendapat dukungan
dari lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Dari lingkungan sekolah yang utama
adalah para siswa itu sendiri karena tujuan dari peran guru penggerak adalah
keberhasilan siswa, Selain itu adalah pengambil kebijakan sekolah yaitu kepala
sekolah, komite sekolah dan yang lainnya seperti rekan guru dan karyawan sekolah.
Dari luar sekolah ada 2 macam yaitu dari keluarga sendiri dan dari masyarakat
(orang tua murid dan masyarakat pada umumnya).
Keren Bu Prapti
ReplyDeleteSalam sukses
Maturnuwun Bu Likha dukungannya semoga sukses juga untuk Ibu🤩
ReplyDeleteSukses Bu
ReplyDeleteMatur nuwun Bu Yuni doa yang sama untuk jenengan juga :).
ReplyDeleteWah..tambah keren aja temanku satu ini.. semangat.. semangat!!!
ReplyDeleteThanks a lot Bu Enik semangat juga untuk jenengan :).
DeleteSEMANGAT
ReplyDeleteThanks a lot, Sir.
ReplyDeleteInspiratif...
ReplyDeleteNamun kadang di lapangan kita akan menghadapi kenyataan berbeda. Niat baik untuk mengajak mau, direspon dengan cibiran atau bahkan mungkin hujatan. Sotoy dsb... Kalau sudah begini, harus bagaimana ya?
Betul skl Bu Icha, harapannya nilai reflektif diatas yg harus kita tanamkan smg kita sbg guru bisa melalui dengan bahagia. Terimakasih berbagi pengalamannya smg sukses selalu Ibu.
DeleteTulisan yg bagus ... sangat berguna
ReplyDeleteTerimakasih sukses selalu usahanya🙏.
ReplyDeleteTeruslah berinovasi demi negri Maam, semngat
ReplyDeleteTerimakasih Pak
ReplyDelete